Media Sosial: Antara Dunia maya vs Dunia Nyata

  • Bupati & Wakil Bupati Taput meminta kerja sama dengan Goup MTU
  • Program Peduli Kasih MTU, Bantuan Penerangan utk 30KK di Sitapongan,  Sukses
  • Setelah 69 thn, mengadakan upacara Kemerdekaan 17 Agustus 2014
Dari Dunia Maya sampai ke Dunia Nyata
 
Dekade abad ke 21 penggunaan tehnologi informasi ditengah masyarakat dunia sudah sangat familiar. Dalam era tehnologi Informasi itu, dikenal pula berbagai macam bentuk Media yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi secara virtual.

Tehnologi yg berbasis jaringan nirkabel tersebut dipergunakan juga untuk berbagai keperluan, seperti menambah Pertemanan atau Relasi, Mempromosikan berbagai hal, Mengirim berita dalam berbagai bentuk file, Menambah ilmu pengetahuan & informasi, melakukan beragam Kampanye hingga melahirkan penilaian yang kita sebut sebagai Pencitraan.

Pertemanan seperti dijelaskan diatas, tidak terbatas pula dalam sebuah negara atau golongan tertentu saja. Semua insan dibelahan bumi ini dimungkinkan untuk berhubungan atau berkenalan satu sama lain. Bahkan melalui media ini, banyak orang sudah terbantu menelusuri kenalan lama sekaligus mengingatkan kenangan lama, sampai menemukan kembali anggota keluarga yang sempat "hilang".

Sayangnya media ini-pun dapat atau sudah dijadikan oleh orang tertentu utk tujuan yang tidak baik, misalnya merancang sebuah kejahatan (cyber crime), pembunuhan karakter, menebarkan fitnah dan kebencian atau menciptakan beragam provokasi.
Media Sosial (Medsos) memungkinkan seluruh penggunanya utk dapat berteman, berkenalan meski tidak atau belum pernah bertemu secara langsung. Oleh sebab itu, mereka lajim disebut berteman "didunia maya", dunia yang abstrak dan tidak nyata.

Jalinan persahabatan yg akrab di dunia maya itu tak jarang melahirkan rasa penasaran, ke-ingin-tahuan bahkan ada yang saling merindukan. Mungkin, itu juga yg melatarbelakangi munculnya ide untuk bertemu didunia nyata. Istilah Kopdar atau Kopi Darat menjadi istilah  yang lazim dipakai dalam situasi ini. Maka tak heran jika ada istilah 'pertemanan di dunia maya' atau dunia yang tidak nyata, ada pula pertemanan "di dunia nyata",  Hanya istilah 'pertemanan di dunia   yang belum ada.



Dalam Media Sosial FB atau dalam jejaring sosial lain, Insan Pengguna tehnologi sebagaimana disebutkan diatas (masih bayak hal yang belum disebutkan) adalah hal yang sudah biasa dilakukan. Soal nama Akun atau nama pengguna biasa juga disamarkan dengan berbagai nama dan beragam alasan. Dalam media itu, tidak semua pengguna memakai nama aslinya.
Contoh; orang yang bernama asli Jaultop boleh saja menggunakan nama si Jalotup, si Meong, si Buriccak, Nai Peranca, Situngir atau siapa saja dan sah-sah saja.
Meskipun memakai nama samaran tetapi para pengguna media ini dapat membina hubungan untuk saling mempercayai, bertukar informasi, berkenalan agar lebih dekat satu sama lain, tapi tak jarang juga mereka saling berantam, menghina, melecehkan, mencemarkan bahkan saling menyerang atau dalam istilah Penulis bersama rekan disalah satu group Medsos, kami sebut ; "MMOl = Marbada Muncung On Line".

Yang tidak biasa dan lazim dilakukan para pengguna Media sosial dalam sebuah Komunitas atau Group adalah menggalang sebuah kerja sosial untuk sebuah karya nyata. Sebagian besar Group yang ada di Medsos digunakan sebagai sarana ber "say hello", jual tampang, bernostalgia apalagi jika group itu terbentuk krn alasan satu kampung, satu sekolah, sama-sama bncong atau sama-sama waria, dll.

Konon, dari 978.969 group facebook yang ada di dunia, hanya 5.689 group yang pernah melakukan kegiatan sosial. Group MTU-1 merupakan salah satu dari 396 Group yang ada di Indonesia (ada sekitar 1.852 group) yang pernah melakukan kegiatan sosial, dan group MTU ini menjadi group yg ke- 2873 di dunia.
===========================

BERAWAL  DARI  SITAPONGAN
Baru-baru ini Group Menuju Tapanuli Utara Satu (MTU-1), salah satu dari sekian banyak Group di Facebook yang Penulis ikuti, mengadakan aksi sosial berupa pemberian Genset untuk penerangan kepada 30KK di Huta Sitapongan (Huta = Perkampungan), yg merupakan bagian dr Desa Banuaji IV, Kec Adiankoting, Tapanuli Utara, Sumut.
Group MTU yang dicetuskan oleh Malwin Sitompul itu, hingga berita ini ditulis sudah memiliki anggota sekitar 15.700 org. Memiliki Dewan Penasehat seperti; Rumbi Sitompul dan Menara Simanjuntak.

Munculnya kegiatan sosial yang diprakarsai oleh Group MTU ini, berawal dari wacana kepedulian atau keprihatinan para member menyangkut masalah pembangunan di Taput. Topik itu sering muncul dalam status atau postingan (baca = berita) yang ditulis oleh para member di dinding atau halaman (wall) Group MTU.

Agar wacana Keprihatinan tersebut bukan hanya sebatas wacana dan karya kata, salah satu member ber akun Anggi Marito menantang para member lain dengan mengusulkan penggalangan dana sejumlah minimal Rp 5000/member, yang mana dana tersebut nantinya dipergunakan untuk aksi sosial dalam bentuk aksi nyata membantu masyarakat di Taput.
Gayung-pun bersambut, lalu dilakukan pooling dan banyak member yang setuju akhirnya membentuk panitia yang dinamai "Team Peduli Kasih Taput" yang terbagi dalam beberapa team, seperti team Survey, Penggalang dana, tenaga Ahli / tehnisi dll.
Team Peduli ini diketuai oleh Admin MTU itu sendiri, Malwin Sitompul, tinggal di Banten - Tangerang. Sedangkan wakil ketua sekaligus penanggung jawab di lapangan ditunjuk jeje.tbg, wargaTaput.
 
Seorang member bernama Marianistar Larsen, wanita kelahiran Parapat - Simalungun, bukan warga Taput, berdomisili di Covenhagen - Denmark ini ditunjuk sbgi Sekretaris. Sementara utk Bendahara I, ditunjuk Tonray Stpl Goarhu, kelahiran Pahae namun berdomisili di Palembang. Bendahara II, Ganz Rianty pemilik nmr rekening a/n Roganda Sianturi adlh warga Humbanghas, masih muda dgn status mahasiswa; domisili Medan.
Anehnya….Meski sebagian besar para "Pejabat Teras" Team Peduli Kasih yg baru dibentk itu memakai nama (akun) samaran, tetapi tidak mengurangi kepercayaan para donatur, meskipun diantaranya  ada yang curiga. Wajar saja, mengingat antara donatur dan calon donatur belumlah saling mengenal; bahkan diantara sesama team pengurus-pun, ada yang belum belum pernah bertemu.

Sebut saja Wakil Ketua; di dunia maya memakai nama (Akun) Jeje.tbg, didunia nyata bernama asli Jekson L. Tobing. Bendahara II, Tonray S Goarhu padahal namanya adalah Tony Rayders Paruntungan Sitompul, Bendahara II, Ganz Ryanti nama aslinya adalah Roganda Sianturi si pemilik rekening, tempat para donatur mentransfer donasinya. Konon pula, si pencetus gagasan, Anggi Marito Lumbantobing adalah juga nama samaran.
Berawal dari berita tentang Keterisoliran Sitapongan yang pernah penulis publish disalah satu koran, terbitan Medan_ Penulis mengusulkan daerah ini kepada Group MTU sebagai Program Perdana Peduli Kasih MTU-1 dan disetujui. Penggalangan dana pun dimulai.

Luar biasa….
Dalam kurun waktu kurang lebih setengah tahun, program perdana ini sudah disumbang oleh puluhan member bahkan diantara donatur, ada yang rutin menyumbang setiap bulannya. Para donatur bukan saja berasal dari Indenesia, atau hanya member yang berasal dari daerah Taput, bahkan dari  Luar Negeri dan Warga diluar Taput turut menyumbang untuk Program ini.
Sejak Ide Peduli Kasih itu dicetuskan pada 9 januari 2014, Dana di kas Group itu (per akhir Juli) sudah memiliki sado sejumlah Rp 38 Juta, yang telah dipergunakan untuk merealisasikan penerangan kepada 30 rumah di Dusun Sitapongan. Penggalangan dana tersebut masih akan terus dilakukan untuk program Peduli Kasih yang berikutnya dengan Rekening a/n ROGANDA SIANTURI. BRI Nmr: 334801002767.
Note: Jika ada Donatur yang tergerak hatinya, mohon dikonfirmasi ke HP: 081387464971 a/n Bendahara I – Tonray S.G)

Sejak Indonesia merdeka 68thn yg lalu, Huta dengan penduduk 33KK itu sangat terisolir; belum ada jaringan PLN dan belum dapat dilalui dengan kendaraan, baik roda dua apalagi roda empat. Padahal, Dusun ini hanya berjarak lebih kurang 14KM dari Ibukota Taput, Tarutung dan atau sekitar 6KM dari jalan provinsi (jalan Tarutung - Sibolga). Dan hanya berjarak kurang lebih 3KM dari Rinabidang, desa tetangga yang sudah memiliki jalan aspal dan Jaringan Listrik-PLN-nya.

Sesungguhnya, dari segi letak geografis dan jarak tempuh Desa di Banuaji tidak lah begitu jauh, belumlah sampai mendekati "Banua-ginjang" /  benua-atas atau ke Banuatoru/Benua bawah.
Tapi mengapa????? Mengapa??
Ohh mengapa!
=======

Respon Bupati & Wakil Bupati Taput terhadap Kegiataan MTU-1

Program Peduli Kasih MTU, Wacana, Perbincangan bahkan kritik terbuka dalam Group MTU, yang ditujukan kepada pemerintahan Taput tak pelak mengundang perhatian Pejabat di Pemkab Taput, khususnya Bupati dan Wakil Bupati Taput. Kedua pejabat paling Top di Taput itu mengundang MTU untuk menggalang kerjasama.

Terealisasinya penerangan kepada 30KK plus 1 unit greja HKBP di Huta Sitapongan oleh Team Peduli Kasih MTU, pertama sekali telah mengundang perhatian Wakil Bupati Mauliate Simorangkir. Beliau dalam komentar di wall Group MTU mempersilahkan dan mengundang para dedengkot MTU-1 khususnya Team Peduli Kasih, baik yg berdomisili di Taput sekitarnya maupun para perantau untuk bertemu di ruangan Wabup.

Setelah Team sepakat, maka Team MTU pada tgl 25 Juli '13 hadir di ruangan wakil Bupati, dimana waktu itu Penulis dipercaya sebagai juru bicara mewakili MTU. Dalam pertemuan tersebut, bpk Mauliate Simorangkir yang didampingi Kepala Dinas Pertambangan, bpk Alkari Purba juga; Kabag Ekon J. Sitompul; mengemukakan bahwa, Program Peduli MTU sangat bagus dan oleh karenanya beliau meminta agar progran kedepan, MTU sebagai pionir dapat bekerjasama dengan Pemda Taput. Beliau mengutarakan bahwa:1) ada dana PMD sekitar 60juta / Desa supaya dana tersebut dapat dialokasikan separoh untuk Sitapongan atau untuk program berikutnya, 2).Proyek Kincir Air di Sibalanga agar ditinjau dgn Team MTU sbg bahan studi banding, 3). Meminta SKPD untuk memberi jawaban kepada Team MTU perihal usulan pemakain kendaraan operasional ke Sitapongan.

Ajakan kedua muncul dari Bpk Nixon Nababan, beliau melalui salah satu member MTU mengundang para member MTU untuk mengadakan acara tatap muka di kantor Bupati. Maka pada tgl  4 Agustus 2014, 7 org utusan yang mewakili Garoup MTU telah bertemu dengan Bupati Nixon Nababan. Pertemuan itu membicarakan banyak hal menyangkut Taput.
Bupati, sebagaimana notulen yg dipublish di Group MTU oleh 2 orang anggota team, salah satunya menguraikan paparan Bupati yang meminta peran serta member MTU untuk mendata, memberikaan informasi seputar kemiskinan di Taput.
===========
 
Hemat penulis bahwa Inti dari undangan pejabat di Pemkab Taput tersebut adalah adanya pengakuan, apresiasi yg tinggi terhadap aktivitas Group MTU dalam menjalankan perannya untuk hal-hal yang berguna di Taput. Patut dicacat bahwa kehadiran Group MTU di dunia maya (media sosial) dan aksi nyata yang dilakukanya merupakan sebuah kekuatan diluar partai politik, yang berfungsi sebagi sosial kontrol di Taput.

Bahwa Pembahasan atau topik perbincangan di group itu bukan saja mengenai politik atau kritikan terhadap Pemda Taput, namun banyak juga saran yang positif dan konstruktif dari para Insan cerdas yg sering nimbrung di Group tsbt. Mereka itu, memiliki beragam keahlian dan profesi, sehingga buah pemikiran, Ide atau saran bahkan kritikan tajam, patut dijadikan sebagai masukan dalam berbagai kebijakan. 

Beragam cara dan gaya penyampaian Ide maupun Kritik itu sesungguhnya merupakan manifestasi dari kecintaan mereka terhadap Taput. Dan indevendensi mereka jauh lebih jujur dan terukur dari para caleg yang mengatas namakan rakyat Taput.

Setelah 69 thn, Warga Sitapongan akan mengadakan upacara Kemerdekaan 17 Agustus
Sejalan dengan Program Peduli Kasih MTU, maka selain memberikan bantuan penerangan berupa 1 unit Genset untuk memasok penerangan kepada 30 rumah, gruop MTU juga akan mengadakan upacara memperingati hari kemerdekaan pada tgl  17 Agustus 2014 di Sitapongan, yang dirangkum dengan berbagai acara seperti Penyerahan Genset secara Simbolis dan Menghidupkan Lampu dll.

Upacara 17an tersebut, selain dihadiri oleh member MTU dengan warga, direncanakan juga akan dihadiri  oleh utusan Pemkab Taput dan atau yang mewakili, Kepala Desa & Penatua Desa tetangga, Pihak Kepolisian (Polres/Polsek), diikuti oleh beberapa sekolah SD dan diliput oleh berbagai Media (cetak & elektronik). Diramaikan dengan berbagai macam Pertandingan dan Lomba serta dihibur oleh Artis Lokal Taput.
MERDEKA!!!

Penulis: Jekson L. Tobing, SE (Wakil Ketua Program perdana, Peduli Kasih MTU)
Share on Google Plus

About Unknown

0 komentar:

Ads Inside Post