MENDIKNAS : Pendidikan dan Kreativitas Anak Bangsa Harus Mampu Menjamin Pembangunan Yang Berkelanjutan Dan Meningkatkan Daya Saing Bangsa Indonesia ”

Tarutung, Tapanuli News

Menteri Pendidikan Nasional, Prof DR Bambang Sudibyo MBA, dalam sambutannya mengatakan bahwa Pendidikan, Seni, dan Budaya Bangsa Indonesia harus terus dikembangkan demi untuk memperkuat jati diri bangsa mulai dari pendidikan anak usia dini hingga pendidikan tinggi sekaligus mengembangkan estetika dan daya kreasi bangsa. Hal ini dikatakan beliau disela-sela sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Bupati Tapanuli Utara, Bangkit Silaban dalam kapasitasnya sebagai Inspektur Upacara pada Perayaan Hari Pendidikan Nasional yang bertempat di Lapangan Bola Bawah – Tarutung.

Selanjutnya mendiknas mengatakan bahwa, Pendidikan adalah kunci utama dalam menghasilkan sumber daya manusia yang unggul yang mampu mengolah dan memanfaatkan Sumber Daya Alam Indonesia yang melimpah. Sedangkan Seni dan Budaya adalah kreativitas dan daya cipta dalam mengolah dan memanfaatkan Sumber Daya Alam Indonesia tersebut. Dengan demikian, pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Sains (IPTEKS) tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya agar kelak, pendidikan di Indonesia lebih maju dan dapat menghasilkan manusia-manusia cerdas, beriman, bertaqwa, dan berhati mulia demi mewujudkan masyarakat yang maju dan beradab sesuai dengan PANCASILA dan UUD 1945.

Lebih lanjut Mendiknas mengajak agar segenap lapisan masyarakat turut berperan aktif dalam proses pendidikan, baik peningkatan mutu maupun pemerataan pendidikan itu sendiri.

Depdiknas sendiri pada Tahun 2009 ini telah menetapkan 11 terobosan yang sebagian telah menunjukkan nilai-nilai positif, yaitu : (1) Pendanaan Pendidikan secara massal, yang telah dibuktikan dengan program pendidikan gratis, pengucuran dana BOS, BOS BUKU, Bantuan Khusus Murid (BKM), Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM), dan Program Beasiswa. (2) Peningkatan dan Sertifikasi Guru, yang telah dilaksanakan melalui program 10 tahun. Artinya, guru yang belum memiliki latar belakang pendidikan formal strata satu harus menjadi strata satu dalam waktu 10 tahun, Dosen yang belum memenuhi standar strata dua harus menjadi strata dua dalam waktu 10 tahun, dan dosen yang belum memiliki sertifikat harus memilikinya kurun waktu 10 tahun. Kesejahteraan para pendidik ini uga telah dinaikkan hingga dua kali lipat, (3) Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi guna mewujudkan pendidikan elektronik dan administrasi elektronik, (4) Pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, (5) Rehabilitasi sarana dan prasarana pendidikan, (6) Reformasi Perbukuan secara mendasar, (7) Peningkatan mutu dan daya saing pendidikan, (8) Perbaikan perbandingan siswa SMA dan SMK, (9) Otonomisasi tingkat pendidikan, (10) Meningkatkan layanan pendidikan sekolah maupun luar sekolah melalui program Paket A, B, dan C, (11) Peningkatan citra dunia pendidikan dimata publik.

Acara Peringatan Hari Pendidikan Nasional Kabupaten Tapanuli Utara yang dimulai pada pukul 09.00 WIB bertempat di Lapangan Bola Bawah dihadiri oleh pelajar TK, SD, SMP, SMA/SMK, mahasiswa AKPER, dan AKBID. Turut juga menghadiri acara tersebut Kadis Pendidikan Drs Mariani MPd, Kadis Kesehatan Jumaga Nainggolan SKM Msi, , Kabag Penram Ir Anggiat Rajagukguk, Kabag Umper Drs Jhoni Manalu, Kadis Kesbang Linmas Drs BP Siahaan, Kabag Kesos T Simangunsong SH, serta pejabat-pejabat lainnya.

Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara juga melakukan berbagai kegiatan lomba tingkat pelajar yang kepada pemenangnya diberikan hadiah piagam dan uang pembinaan, yang salah satunya adalah lomba gerak jalan. Dan juga kepada tokoh-tokoh peduli pendidikan Tapanuli Utara dari seluruh kecamatan, Dinas Pendidikan memberikan piagam penghargaan antara lain kepada Bangun Lumbantobing (Tolkit), Saut Matondang, RJ Simanungkalit, Robert Hutauruk, St Marhusa Simorangkir dan Sabar Hutabarat.

Sementara itu, ketika ditemui wartawan Tapanuli News, Ruben Napitupulu, seorang tenaga pendidik dari SMU Negeri 2 Tarutung berpendapat bahwa Perayaan Hari Pendidikan Nasional ini adalah ajang nasional yang membuktikan bahwa Pemerintah sangat mengutamakan Pendidikan Anak Bangsa. Hal senada juga diungkapkan oleh Bestian Simangunsong, Dosen STAKPN Tarutung yang ditemui wartawan Tapanuli News ditempat terpisah mengatakan bahwa Pendidikan itu adalah harga mati yang tidak bisa ditawar lagi dan sudah seharusnyalah Pemerintah lebih memperhatikan lagi masalah-masalah pendidikan di Indonesia yang masih dalam tahap pengembangan. (Chom's)
Share on Google Plus

About chompey

If you need me to solve your problem, just call me... at chompey@ymail.com

0 komentar:

Ads Inside Post