POTENSI IRIGASI PERTANIAN
DUA DESA DI KECAMATAN SIPOHOLON
Tarutung,(Rajawali Pos)-
Keberadaan fasilitas irigasi Aek Siandurian sepanjang 1,5 km yang ada saat ini butuh perhatian dari berbagai pihak. Fasilitas irigasi yang dibangun enam tahun yang lalu belum bermanfaat bagi masyarakat tani yang ada di hulu sungai Aek Siandurian. Pintu air beserta jaringan irigasi yang dibangun secara bertahap oleh Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara perlu dilanjutkan pembangunanya hingga ke hilir yang bermuara ke sungai Sigeaon. Fasilitas ini memliliki potensi distribusi pengairan persawahan warga dua desa yaitu Simanungkalit dan Hutauruk Hasundutan seluas ± 100 hektar yang mampu memproduksi berbagai komoditi berupa palawija,padi, maupun usaha perikanan.
Pantauan wartawan media ini dilokasi Kamis,31/10/2013, kondisi pintu air serta jaringan sudah tak terawat karena tertutup berbagai jenis lalang dan tumpukan sedimen lumpur yang dikwatirkan dapat merusak bangunan yang ada karena pelapukan selama enam tahun ini.
Tokoh masyarakat Desa Simanungkalit Drs T Simanungkalit dan warga tani dusun Lumban Gaol Arnol D Siregar mengatakan, warga tani yang memiliki lahan di sepanjang irigasi sangat mendambakan pengoperasian fasilitas itu. Ketika fasilitas irigasi difungsikan diperkirakan bisa berkontribusi mengairi areal persawahan seluas puluhan hektar yang selama ini sudah terjadi alih fungsi lahan akibat sulitnya mendapatkan air.
“Pengerjaan fasilitas irigasi dimulai enam tahun lalu dengan cara bertahap, pengerjaan terakhir pada tahun 2012 lalu. Seandainya sudah dapat difungsikan akan membawa manfaat besar bagi masyarakat yang sudah kesulitan memperoleh air” ujar mantan ketua BPD Desa Simanungkalit itu di areal persawahan miliknya Kamis,31/10/13.
Tohom Hutauruk masyarakat desa Hutauruk Hasundutan membenarkan pernyataan warga Desa Simanungkalit itu, menurut beliau, “pengerjaan lanjutan irigasi oleh Pemkab Taput secepatnya harus direalisasikan mengingat sebahagian persawahan warga sudah kesulitan mendapatkan air akhir-akhir ini, lebih cepat lebih baik bila perlu pengerjaannya jangan dipenggal-penggal tenderkan saja sekaligus, supaya manfaatnya lebih besar bagi masyarakat dari pada mudaratnya” tandasnya.
Sementara itu warga Sipoholon salah satu pengurus partai Nasdem, Bangun Situmeang,ST menyayangkan keberadaan fasilitas irigasi Aek Siandurian yang sudah berusia enam tahun namun hingga kini belum mampu memberi manfaat bagi masyarakat. Dia mengatakan terjadinya krisis kekeringan areal persawahan sepuluh tahun belakangan yang berakibat terjadinya alih fungsi lahan tak lepas dari dampak menurunnya permukaan Aek Sigeaon sejak adanya kebijakan di hilir sungai Sigeaon tepatnya Batu Hopit.
“Timbulnya masalah-masalah pengairan yang mulai kritis saat ini, yang berdampak pada pengalih fungsian puluhan hektar lahan di beberapa tempat seperti yang kita saksikan saat ini, sebenarnya inilah dampak negatif kebijakan pelebaran di Batu Hopit. Seharusnya Pemerintah mampu membuat langkah preventif yang lebih jitu, misalkan saja membangun pintu air di batu hopit”. Ujar pria yang getol mengkritisi pengelolaan PSDA Sigeaon itu.
Anggota DPRD Taput, Joni Tombang Marbun,ST memberikan apresiasi serius ketika ditemui di kediamannya, Kamis,31/10/13. Dia mengatakan keinginan masyarakat ini akan dijadikan catatan khusus di akhir rapat DPRD Taput tahun ini, mengingat dampak yang timbul serta potensi yang akan diperoleh ketika ada tindak lanjut pembangunan yang lebih serius dari Pemerintah Taput.
“Saya berharap pemerintah Kecamatan Sipoholon harus bersinergi dengan SKPD yang membidangi masalah ini, baik upaya perawatan aset yang ada, langkah pemanfaatan fasilitas bagi warga tani di hulu sungai aek Siandurian, sampai dengan rencana tindak lanjut pembangunan hingga tuntas sampai ke hilir yang bermuara di Desa Hutauruk Hasundutan. Bila perlu fasilitas yang ada sekarang sebenarnya sudah layak difungsikan menunggu tuntasnya pembangunan hingga ke hilir” tandas wakil rakyat juga kader Partai Demokrat Caleg No.urut 4 dari dapil 2 Sipoholon,Pagaran dan Kec. Parmonangan untuk periode 2014-2019 itu dengan diplomasi yang santun.
Camat Sipoholon Luhut Marbun,SP ketika ditemui di kantornya Kamis,31/10/13, membenarkan bahwa proyek pembangunan fasilitas irigasi yang ada sekarang akan dilanjutkan hingga ke hilir, agar masyarakat di dua desa tidak kewalahan lagi karena kurangnya fasilitas irigasi. “Fasilitas irigasi yang ada saat ini masih akan dilanjutkan hingga ke hilir yang bermuara di sungai Sigeaon,baru-baru ini sudah kami cek kelokasi. Saya optimis ketika irigasi tuntas sampai ke hilir akan sangat bermanfaat bagi petani di dua desa di Kecamatan Sipoholon. Mengenai kapan dan bagaimana kelanjutanya itu wewenang Dinas PU Taput sebagai pengelola anggaran” tandasnya,semoga.(JPM)
0 komentar:
Posting Komentar