Menilik Kinerja NIKMAT,
Bupati dan Wakil Bupati Taput
- NIKMAT Menindaklanjuti Laporan via Sosial Media
- Tokoh Adat Masyarakat Banuaji – Kec Adiankoting Mengucapkan Terimakasih
- Duet NIKMAT Dinilai Responsif dan Tanggap
Sejak dilantiknya
NIKMÀT, (sebutan untuk duet kepemimpinan Bupati Tapanuli Utara, Nixon Nababan
dengan Wakil Bupati Mauliate Simorangkir) satu setengah bulan yang lalu,
tepatnya pada tgl 16 April 2014, ada beberapa hal yang patut dicermati
khususnya menyangkut visi-misi yang dijanjikan oleh pemerintahan baru tersebut.
Wartawan Potensi News,
Jekson L. Tobing, SE (Kabiro Taput) , dalam berbagai kesempatan,dan keterbatasan
waktu dan tenaga telah mencoba mengikuti sepak terjang duet kepemimpinan yang
memiliki visi misi dan jargon perubahan tersebut.
Selama kurun waktu satu
setengah bulan, apa saja yang dikerjakan Pemimpin Perubahan Taput ini?
Menilai kinerja
kepemimpinan Nikmat dalam rentang waktu satu bulan, memang agak premature dan
terlalu dini, apalagi pemerintahan Taput yang baru saja Beliau nahkodai itu
dinilai banyak kalangan telah memperoleh “Hibah dalam berbagai bentuk macam
Persoalan” dari permerintahan sebelumnya.
“Warisan persoalan dari
pemerintahan sebelumnya membutuhkan penanganan Serius, Cermat dan Cepat; jika
tidak, bukan tidak mungkin “hibah atau warisan persoalan” tersebut menjadi “bom
waktu” pada pemerintahan yang memiliki jargon Perubahan itu” demikian pendapat
Wakil Ka. Divisi Bidang Investigasi Badan Pekerja Nasional – Indonesian
Corruption Investigation – Taput (BPN – ICI), Tony Torang Hutabarat, ST pada
satu kesempatan bincang-bincang dengan penulis di sekretariat yang beralamat di
Jl. Diponegoro No 7, Tarutung – Taput.
================
NIKMAT
Menindaklanjuti Laporan via Sosial Media
Sepanjang yang
penulis ikuti, bahwa kinerja NIKMAT yang pertama sekali terungkap ke publik;
baik melalui Media Massa maupun sosial media lainnya adalah respon cepat atau
tindakan nyata dari Nikmat terhadap Dika Nasution,seorang anak penderita
Hidrosepalus di Hutaraja. Waktu itu tgl 20 April 2014, Pak Mauliate Simorangkir
dalam kapasitas sebagai Wakil Bupati, ditengah kesibukannya yang padat itu
telah membuktikan dengan tindakan cepat serta memerintahkan instansi terkait
(SKPD) untuk menindaklanjuti pemberitahuan atau laporan di sosial media perihal
kondisi anak tersebut. Bahkan pada tgl 22 April 2014, Wakil Bupati ini berkenan
menjenguk sang pasien ke RSU Adam Malik, Medan.
Pada tgl 25 April
2014, Bapak Bupati Nixon Nababan langsung meninjau Huta Nahornop -
Sitarealaman, Kec Adian koting, dimana dilokasi tersebut telah terjadi
penebangan pohon pinus pada areal hutan reboisasi yang menghabiskan hutan, yang
menurut informasi dari masyarakat setempat, disebutkan bahwa penebangan telah mencapai
kurang lebih dari 170 Ha.
Dan dalam waktu yang
hampir berdekatan pada tgl 28 April ’14: Bpk Nixon Nababan juga melakukan Sidak
di RSU Swadana Tarutung. Penulis meyakini bahwa Bupati dan Wakilnya sudah pasti
sering mendengar keluhan masyarakat akan apa yang terjadi di wilayah Taput
khususnya yang menyangkut Pelayanan Publik seperti RSU Swadana dan pada sektor
lainnya.
Meskipun begitu,
wartawan Potensi News merasa terkejut sekaligus kagum dengan aksi tersebut. Penulis
merasa kaget, karena sebelumnya tgl 10 April ’14, membuat postingan di sosial
media berupa masukan soal pelayanan RSU tersebut, dan sebuah postingan berupa tulisan
tgl 23 April ’14 ( Tulisan itu seyogianya disertakan dalam Lomba Karya Tulis
utk kalangan Pers Taput), dimana tulisan itu juga memeberi masukan terhadap persoalan
yang menyangkut masalah Kesehatan dan persoalan perambahan hutan di Nahornop –
Kec Adiankoting.
Ternyata tidak lama
berselang Bpk Nixon Nababan telah hadir di RS Swadana itu, melakukan Sidak dan menunjukan
respon yang tinggi terhadap Pelayanan Kesehatan, sekaligus menanamkan harapan,
bahwa kedepan akan adanya perubahan pelayanan kesehatan yang lebih baik, kepada
masyarakat Taput.
Dan setelah kunjungan
ke Desa Sitarealaman pada tgl 28 April itu, Bpk Bupati juga langsung
mengeluarkan pernyataan bahwa ijin yang berhubungan dengan pengelolaan hasil
hutan akan ditinjau ulang.
Sabtu pagi 17 April
2014, penulis membuat postingan di social media berupa surat terbuka buat
Pemkab Taput menyangkut permintaan dan keinginan dari Tokoh Adat Masyarakat
Banuaji I, II dan IV Kec. Adiankoting, untuk ber audiens dengan Pihak Pemkab Taput
sehubungan dengan Aktifitas pengambilan getah Pinus di Dolok Martimbang yg
ditenggarai Ilegal dan telah merusak ekosistem di wilayah, dimana ribuan warga
masyarakat bermukim.
Respon dan jawaban Bpk
Mauliate Simorangkir, sungguh diluar dugaan dan luar biasa dimana pada sore
hari itu juga, Beliau yang menyatakan kesediaan bertatap muka dan mengundang perwakilan
masyarakat dan menunjuk Penulis sebagai kepala rombongan,untuk hadir di ruangan
Beliau, sangatlah melegakan hati.
Dan, Senin 19 Mei
2014 jam 9.30 - 10.30 kami telah bertemu dengan bapak Wakil Bupati dan Beliau
segera meminta pihak terkait (Dinas Kehutanan) untuk segera bergabung di
ruangan Beliau, duduk bersama membicarakan permasalahan Dolok Martimbang.
Adapun hasil
pertemuan tersebut adalah bahwa dalam waktu dekat (belum ditentukan) setelah
berkordinasi dengan Camat dan instansi terkait, Beliau berkenan meninjau Lokasi
(TKP). Bapak Wakil Bupati, Mauliate Simorangkir berpesan agar persoalan tersebut
harus selesai dalam satu minggu.
Adapun permintaan
Penatua Adat yang mewakili Masyarakat Banuaji I, II dan IV adalah;
1. Agar
Ijin Pengambilan getah di Hutan Martimbang pada wilayah Banuaji jika sudah
sempat dikeluarkan agar dievaluasi dan meminta dibuatkan SK agar kedepan tidak
ada lagi oknum yang merusak hutan tersebut.
2. Meminta
agar pihak pengelola dalam hal ini pihak Inhutani, berkenan mengganti pohon Pinus
yang sudah mati/ditebang dan menandatangani surat pernyataan bermeterai sebagai
bukti pertanggungjawaban, jika dalam waktu dekat (dalam 1 - 5 thn) ini,
ternyata Pinus tersebut mati.
3. Kompensasi
dan bagi hasil penjualan getah (produksi) selama aktifitas berlangsung (Mei
2013) harus diberikan kepada masyarakat Banuaji dimana dana tersebut, nantinya
dipergunakan untuk perbaikan jalan yang rusak.
====================
Tokoh Adat Masyarakat
Banuaji – Kec. Adiankoting Mengucapkan Terimakasih
Usai pertemuan di
Kantor Bupati Taput, Tokoh Adat mayarakat Banuaji, melalui wartawan Potensi
News mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, kepada Pemkab Taput, dan
secara khusus kepada Bpk Mauliate Simorangkir atas kesediaan Beliau menerima dan
mengambil penyelesaian yang komprehensif terhadap persoalan yang mereka alami.
“Doa dan Harapan
kami, semoga kesehatan, terang pikiran, hikmad dan kebijaksanan menyertai
pemerintahan NIKMAT dan semua jajaran di Pemkab Taput” ucap salah satu Tokoh
Masyarakat Banuaji tersebut.
Penulis teringat
ucapan Bupati Nixon Nababan pada waktu Temu Pers tgl 8 Mei ’14, di Balai Data
Kantor Bupati Taput; dimana Bupati yang 15 tahun lalu pernah menggeluti profesi
jurnalistik di Media Indonesia - Jakarta ini berujar:
“Pemimpin yang baik
adalah pemimpin yang mampu Memperhatikan, Mendengar bahkan mau dikritik. Saya
datang ke Taput bukan untuk memperkaya diri dan menjadi Bupati Taput bukanlah
tujuan akhir saya. Saya ingin menyumbang dan membangun sesuatu yang baik bagi
Taput, bagi kita dan bagi anak cucu kita” ucap Beliau dengan mantap.
Semoga…..
Description your product.............
0 komentar:
Posting Komentar