Oleh : Ramlo R Hutabarat
Tapanuli Utara menurut data BPS (Biro Pusat Statistik),secara administrasi wilayah terdiri dari lima belas kecamatan. Di kelima belaskecamatan ini ada 241 desa dan 11 kelurahan. Kecamatan yang memiliki jumlahdesa dan kelurahan yang paling banyak adalah Kecamatan Tarutung dengan 24 desaserta 7 kelurahan. Sedang kecamatan yang paling sedikit memiliki desa adalahKecamatan Simangumban, 8 desa.
Masih menurut Data BPS, keadaan desa di Tapanuli Utara ditinjau dari perkembangannya masihsangat memprihatinkan. Dari 252 desa dan kelurahan, baru 1, 19 persen yangdigolongkan sebagai desa/ kelurahan swasembada. Selebihnya, 28, 97 persen desaswakarsa dan 69, 84 persen desa swadaya. Desa swadaya banyak ditemui diKecamatan Pangaribuan (25), Kecamatan Sipahutar (23), Kecamatan Pahae Julu(18), Adiankoting (15) bahkan di Kecamatan Garoga dari 13 desa disana semuanyamasih berstatus desa swadana.
Kalau mau merujuk lagi pada Data BPS, di Tapanuli Utarasampai sekarang masih ditemui desa/ kelurahan yang berpotensi rendah (54)Sedang yang berpotensi sedang ada 184 dan hanya 5 desa/ kelurahan yangberpotensi tinggi. Di KecamatanSipahutar yang paling banyak ditemui desa yang berpotensi rendah (20) menyusuldi Kecamatan Parmonangan (11) Sementara desa/ kelurahan yang berpotensi tinggihanya masing-masing 2 di Kecamatan Tarutung dan Kecamatan Sipoholon, serta 1 diKecamatan Siborongborong.
Data BPS Tapanuli Utara tidak memberikan penilaian terhadapdaerah itu, dan hal ini barangkali sesuai dengan fungsi Biro Pusat Statistik.Cuma disebutkan, pembangunan sektor pendidikan bertujuan untuk meningkatkankualitas Sumber Daya Manusia dan merupakan asset utama yang sangat strategisdalam menggerakkan laju pembangunan. Sementara, sektor pertanian bagi TapanuliUtara sampai sekarang masih merupakan tulang punggung perekonomian daerahsebagai penghasil nilai tambah dan devisa mau pun sumber penghasilan ataupenyedia lapangan pekerjaan sebahagian besar penduduk.
Lantas, panjang jalan di Tapanuli Utara menurut BPS mencapai1.360,02 kilometer. Pada 2011 lalu menurut data itu 25, 91 persen saja yangdalam kondisi baik, 44, 17 persen dalam kondisi sedang, dan 29,92 persen yangdalam kondisi rusak, rusak berat serta tidak terperinci. Sekali lagi, BPS tidakmemberikan penilaian terhadap keadaan ini. Cuma dalam bahagian lainketerangannya, BPS menyebut bahwa Realisasi Anggaran Pendapatan dan BelanjaDaerah Tapanuli Utara pada 2011 tercatat Rp 705, 1 miliar. Sementara realiasasiini digunakan untuk Belanja Tidak Langsung sebesar Rp 367, 5 miliar sedang utukBelanja Langsung sebesar Rp 337, 6 miliar.
Akhirnya, PDRB Tapanuli Utara Atas Dasar Harga Berlaku pada2010 sebesar Rp 3.807,55 miliar dan pada 2011 sebesar Rp 4.157,53 miliar. SementaraPDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 pada 2010 sebesar Rp 1.614,37 miliar danpada 2011 sebesar Rp 1.703,75 miliar. Karena itu, pertumbuhan ekonomi TapanuliUtara jika dilihat berdasarkan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 pada 2010sebesar 5,56 persen, hamper sama dengan 2011 yang menjadi sebesar 5,54 persen.Sementara perkembangan, PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) merupakan salahsatu indikator dalam melihat keberhasilan pembangunan di suatu daerah. Sedangpertumbuhan PDRB suatu daerah merupakan gambaran pertumbuhan ekonomi suatudaerah.
Miskin dan Papa
Lantas menjelajah Tapanuli Utara dari desa ke desa, daripermukiman ke permukiman adalah suatu keasyikan sendiri yang menggairahkansekaligus memprihatinkan. Di banyak tempat, kaum lelaki masih ditemukan yanghampir sepanjang hari ‘martutungkian’ entah memikirkan apa. Kala senjamenjelang, lapo-lapo tuak dikerumuni banyak orang entah membicarakan apa saja.Sedang lahan-lahan di sekitar permukiman masih lebih banyak yang diterlantarkantidak diusahai sebagai lahan produktif.
Maka potret kemiskinan pun terpampang jelas dan tegasdisana. Miskin ilmu, apalagi harta. Bahkan, miskin kemauan untuk maju danberkembang. Yang paling ironis, anak negeri Tapanuli Utara umumnya tidakmenyadari bahwa mereka miskin. Mereka merasa itulah hidup yang sesungguhnya.Dililit serta diselimuti segala macam keterbatasan. Suatu keadaan yang teramatmengerikan bahkan memilukan.
Ketika bermaksud membiayai pendidikan putra-putrinya pun,anak negeri harus berutang. Begitu juga ketika harus berobat karena sakit,memulai usaha taninya di sawah atau ladang, bahkan untuk melakukan pesta adatsaja pun anak negeri Tapanuli Utara harus berutang. Padahal, sesungguhnyautang-berutang merupakan sebuah musuh yang harus diperangi serta dikikis habisdalam kehidupan. Utang-berutang memang harus diperangi karena merupakan sebuahsimbol kemiskinan, sama halnya tekad untuk memerangi korupsi yang tumbuh suburdi daerah ini.
Tapi di sisi lain kalau anak negeri masih saja dililit sertadiselimuti kemiskinan yang papa, tapi di sisi lain justru para aparaturpemerintahan Kabupaten Tapanuli Utara yang sekarang dipimpin Toluto sebagaibupati dililit dan diselimuti ragam persoalan yang berpotensi korupsi.Orang-orang di pemerintahan di bawah kepemimpinan Toluto yang sudah dipidanapun karena terbukti korupsi, masih saja dipakai untuk menjalankan rodapemerintahan. Suatu keadaan yang sangat paradoksal.
Kondisi pemerintahan Kabupaten Tapanuli Utara yang dipimpinToluto sepuluh tahun terakhir, sesungguhnya amat memprihatinkan dan sangatmengkuatirkan bagi semua anak negeri. Dan kalau saja hal ini dipediarkan begitusaja, bukan tak mungkin suatu masa anak negeri akan masuk pada liang kehancuranyang sulit sekali untuk ditanggulangi. Sama halnya kalau anak negeri tidakmerasa bahwa mereka miskin, banyak aparatur pemerintahan di Tapanuli Utarasekarang ini yang juga tidak merasa melakukan kejahatan yang berpotensikorupsi.
Dari tahun ke tahun misalnya, BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)menemukan adanya ketidakpatuhan, kecurangan, dan ketidakpatutan dalam pengujianterhadap peraturan perundangan pada Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara yangdipimpin Toluto. Dan atas semua itu, rekomendasi BPK pun tidak pernahdilaksanakan Toluto, bahkan memberikan sanksi pun terhadap stafnya yang‘nyeleneh’ tidak dilakukan.
Lihat missal pada Tahun Anggaran 2010, ketika PemkabTapanuli Utara menganggarkan Belanja Barang dan Jasa pada Dinas Pertanian danPerkebunan sebesar Rp 7.142.916.900,00 dengan realisasi sebesar Rp7.054.353.349, 00 atau 98,76 persen dari Anggaran. Sebahagian dari realisasi tersebut sebesar Rp2.227.919,00 digunakan untuk program pengembangan agorbisnis yang antara laindiperuntukkan bagi pembangunan jalan produksi dan jalan usaha tani.
Tahu apa yang dilakukan oleh aparat Dinas Pertanian danPerkebunan ini ? BPK menyimpulkan :“Berdasarkan hasil pemeriksaan secara uji petik dokumen kontrak kegiatanpembangunan jalan produksi dan jalan usaha tani diketahui terdapat pekerjaanyang tidak dilaksanakan sesuai dengan perjanjian kontrak yaitu pekerjaanselokan drainase dan saluran air”.
Orang-orang di PemkabTapanuli Utara pun di bawah kepemimpinan Toluto, terkesan mewah dan wah dalam menggunakan uanganak negerinya untuk biaya perjalanan dinas mereka. Sudah mewah dan wah, malahdisalahgunakan pula untuk kepentingan pribadinya. Tahun Anggaran 2011 misalnya,BPK menemukan sebesar Rp 738.950.000,00 Belanja Perjalanan Dinas yang tidakdidukung dengan dokumen yang meyakinkan. Biaya perjalanan dinas yang tidakdapat diyakini itu ada dilakukan orang-orang di Sekretariat Daerah, SekretariatDPRD, serta Bappeda. Di Bappeda malah ada lima stafnya yang melakukanperjalanan dinas dengan Sembilan tiket penerbangan senilai Rp 52.700.000,00 ,padahal kelimanya tidak pernah melakukan perjalanan dinas itu. Dan, sekali lagiToluto tidak pernah melakukan sanksi apa pun terhadap staf Bappeda tadi.
Kalau mau dirunut lagi dan lagi, sudah barang tentu kolomini tidak cukup untuk menggambarkan bagaimana orang-orang di Pemkab TapanuliUtara telah melakukan ragam kejahatan yang berpotensi korupsi. Aparatur hukumsaja pun di daerah itu, sepertinya tidak mampu untuk memberantasnya yangbarangkali tidak memiliki gairah akibat kurang darah. Mereka agaknya lemahlunglai tak memiliki daya untuk memerangi kejahatan yang dilakukan olehorang-orang di Pemkab Tapanuli Utara.
Karena itulah, inilah saatnya Tapanuli Utara bisa berubahmumpung ada peluang dan kesempatan bagi anak negerinya. Pada pemilukada yangakan digelar 6 Maret mendatang, seluruh anak negeri Tapanuli Utara diharapkanmau merubah pilihannya dengan cara memilih pemimpin baru yang dipercaya bisadan mampu untuk merubah semua keadaan yang sudah centang perenang takkaru-karuan selama sepuluh tahun terakhir. Inilah kesempatan emas yang harusdimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, agar kehidupan anak negeri bisa berubah taklagi dirundung duka yang dalam, dililit dan diselimuti kemiskinan yang papa.
Sesungguhnya memang, segalanya harus berubah. Yang takberubah sebenarnya hanya satu yakni perubahan itu sendiri. Perubahan bermaknadari yang belum baik menjadi lebih baik. Dari yang lebih baik menjadi semakinbaik. Kalau bisa diilustrasikan, berubah dari ulat menjadi kepompong danselanjutnya menjadi kupu-kupu. Jadi tidak sebaliknya dari kupu-kupu menjadikepompong dan akhirnya menjadi ulat (lagi)
Ragam teori untuk merubah keadaan masyarakat berdasarkanpemikiran orang-orang bijak dan para pemikir pembangunan. Ada yang menyebut,yang utama untuk dirubah adalah kreatifitas serta produktifitas masyarakatnya.Maka, semakin kreatif serta semakin produktif
sebuah masyarakat,semakin sejahteralah mereka. Membangun sebuah masyarakat yang sejahtera harusdibarengi dengan pembentukan karakter dan etos kerja. Perubahan yang terjadidalam masyarakat adalah perubahan norma-norma sosial, nilai-nilai sosial,interaksi sosial, pola-pola perilaku, organisasi sosial, lembagakemasyarakatan, lapisan-lapisan masyarakat, susunan kekuasaan, serta wewenang.
Pemilukada Tapanuli Utara 6 Maret 2014 adalah saat yangpaling tepat untuk merubah daerah itu. Maka, wahai anak negeri Tapanuli Utara :Berubahlah !
Penulis adalah praktisi pers serta pemerhatimasalah-masalah sosial, putra asalTapanuli Utara bermukim di Tepian BahBolon di pinggiran Simalungun pada Nagori Siantar Estate yang berbatasan denganKota Pematangsiantar
Siantar Estate, 5 Pebruari 2014
Ramlo R Hutabarat
_____________________________________________________________________________________
0 komentar:
Posting Komentar