Chompey Sibarani : Saatnya masyarakat Pahae bangun dari mimpi panjang

Menjelang Pemilihan Umum Legislatif 2014 :
Chompey Sibarani : Saatnya masyarakat Pahae bangun dari mimpi panjang

Tarutung ()

Menjelang Pemilihan Umum Legislatif Periode 2014-2019, T. S. Chompey Sibarani, Calon anggota DPRD Tapanuli Utara dari Partai Kesatuan dan Persatuan Indonesia (PKP Indonesia) Daerah Pemilihan Taput V (Pahae Julu, Pahae Jae, Simangumban, dan Purbatua), menghimbau agar masyarakat Pahae segera bangun dari mimpi panjang. Hal ini disampaikan beliau disela-sela rutinitasnya mengunjungi masyarakat di Daerah Pemilihannya. 

“Tidak kita pungkiri, bahwa pembangunan di Luat Pahae itu sudah berjalan, namun sudah saatnya kita bangkit dan berdiri diatas kaki sendiri dan meneruskan pembangunan itu”, ujar Chompey ketika dikonfirmasi wartawan. “Pembangunan yang sudah ada selama ini masih dirasa kurang, oleh karena itu, marilah kita satukan tekad untuk memilih putra terbaik Pahae menjadi wakil di Pemerintahan”, lanjutnya. 

Caleg  muda kelahiran 3 Agustus 1981 ini mengaku prihatin dengan keadaan politik di Tapanuli Utara yang kian hari kian carut marut, dimana money politik pun sering disalah artikan sebagai “cost politik”. Masyarakat menganggap pesta demokrasi itu sama dengan pesta “bagi-bagi uang”. Masyarakat sudah menjadi pesimis akibat ulah para caleg kotor, yaitu caleg yang berusaha membeli suara. “Benar, kami ada terima uang dari para caleg, besarannya bervariasi, dari Rp. 50.000,- sampai dengan Rp. 300.000,-“, ujar warga masyarakat Pahae yang enggan namanya disebutkan. “Rata-rata setiap orang menerima uang dari beberapa caleg”, ujar mereka. Malah dengan senyum bangga, mereka mengatakan bahwa mereka tidak merasa berdosa dengan hal itu. “Kami tidak bohong, kami akan pilih orang yang memberikan uang kepada kami”, ujar mereka tersenyum. 

Hal ini jelas, karena menurut mereka, apa yang dipesankan oleh caleg si pemberi uang telah dilaksanakan, yaitu memilih mereka. Logikanya sederhana, jika masyarakat menerima uang dari 5 orang caleg, maka mereka akan memilih kelima orang tersebut, sehingga suara mereka batal dan si pemilih pun tidak berdosa. 

Menyikapi hal ini, Chompey, menyatakan bahwa, tindakan itu adalah tindakan penyesatan dan membodohi diri sendiri. “Kasihanlah dengan si caleg, entah dari mana dia mendapatkan duit untuk dibagikan, mungkin ada yang sampai meminjam uang dari pihak ketiga, ada yang sampai menggadaikan sawah, dan mungkin ada juga yang dananya dari sisa dana korupsi, namun dia gagal duduk”, ujar Chompey. “Jangan kita sia-siakan suara kita, agar benar-benar terpilih wakil yang benar-benar perduli dan bisa mewakili Pahae dan membuat terobosan-terobosan untuk pengembangan Pahae kearah yang lebih baik”. 

Lebih lanjut, suami dari Tiur Helmina Purba ini juga mengajak masyarakat agar bangun dari  mimpi buruk selama ini. Mari kita bangun kembali perekonomian masyarakat Pahae yang terpuruk melalui perbaikan di sektor ekonomi, sektor pertanian, sektor swasta, dan lain sebagainya. “Sebagai seorang calon legislator dari Pahae, saya akan berusaha memperbaiki tingkat kesejahteraan sosial masyarakat, dengan berusaha menggandeng pihak-pihak terkait yang bersedia membangun negeri ini”, ujar Chompey. Dan kalaupun masyarakat berkata lain, Chompey berharap, siapapun dia yang dipilih masyarakat hendaknya lebih memiliki integritas yang tinggi, masih banyak putra pahae yang bisa dijadikan pilihan. “Kalau kita memilih karena uang, maka, tidak akan ada gunanya doa dan keinginan yang selama ini didambakan masyarakat Pahae untuk membuat Pahae lebih baik lagi”, ujar Chompey mengakhiri. (delon)
Share on Google Plus

About chompey

If you need me to solve your problem, just call me... at chompey@ymail.com

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Tetap semangat terus berjuang untuk kesejahteraan masyarakat.......semoga sukses

chompey mengatakan...

Makasih dukungannya bang..

Ads Inside Post