Dugaan Korupsi DAK Pendidikan Tahun 2013 :
SEJUMLAH KEPALA SEKOLAH DAN PEJABAT DI TAPUT TERANCAM DIPIDANA
*) pembangunan sarana prasarana sekolah terbengkalai
*) S. Damanik: Tidak ada kaitannya dengan UPTD Pendidikan Kecamatan Pagaran
*) Diduga “ada main” dengan sejumlah pejabat terkait
Tarutung ( )
Dana Alokasi Khusus Pendidikan Tahun Anggaran 2013 di Tapanuli Utara dinilai sarat dengan korupsi dan penyalahgunaan wewenang. Pasalnya, hingga berita ini diturunkan, ditemukan beberapa sekolah di Kabupaten Tapanuli Utara yang belum menyelesaikan pembangunan sarana prasarana sekolah yang dibiayai oleh DAK Pendidikan Tahun Anggaran 2013 dan bahkan proses pelaksanaannya tidak sesuai dengan petunjuk teknis yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, dimana seharusnya DAK tersebut dikelola secara swadaya oleh sekolah dan komite.
Sesuai dengan pantauan wartawan dilapangan, terdapat sembilan sekolah yang masih belum merampungkan kegiatan tersebut. Diantaranya, SMA Negeri 1 Garoga (Laboratorium IPA ), SMP Negeri 1 Garoga (Ruang multimedia), SMP Negeri 4 Garoga di Sibalanga, SMP Negeri 5 Garoga di Parinsoran, SD Negeri Gonting Salak, SD Negeri Parinsoran, SD Negeri Sibalanga serta dua sekolah di kecamatan Pagaran yakni SMA Negeri 1 Pagaran dan SD Negeri Nomor 177666 Simamora Desa Lumban Silintong.
Penelusuran wartawan di sejumlah sekolah UPT Garoga dan Pagaran ditemukan keterlambatan pengerjaan. Menurut tokoh pemuda dari dua kecamatan itu, sejak adanya kegiatan pembangunan keterlibatan masyarakat tempatan tidak ada, bahkan proyek yang seyogianya dikelola secara swakelola murni ternyata di arahkan kepada rekanan dari luar. Sembilan sekolah penerima DAK 2013 di dua kecamatan hingga saat ini belum rampung dan terkesan tidak transparan karena dilokasi tidak ditemukan papan proyek, sehingga informasi yang berkaitan dengan kegiatan tidak terbuka bagi masyarakat. Kepala unit pelaksana teknis pendidikan di dua kecamatan tersebut serta kepala sekolah sebagai penanggung jawab juga tidak transparan, terkesan menutupi keberadaan rekanan yang menangani kegiatan.
* Diduga “ada main”
0 komentar:
Posting Komentar