Siswa SMAN 1 Pahae Jae demo guru tolak pembagian buku berbayar
Sarulla ( )
Siswa SMA Negeri 1 Pahae Jae di Sarulla melakukan demo kepada guru-guru mereka terkait pembagian buku berbayar (Rabu, 1 Agustus 2012). Pasalnya, buku berbayar yang kemudian diketahui berbentuk Lembar Kerja Siswa yang dibagikan seharga Rp. 10.000,- / buku itu tidak dipakai sehingga terkesan menjadi ajang bisnis oleh para guru mereka. "Kami kecewa, kemarin-kemarin kami beli buku LKS tapi tak pernah dipakai, malah sekarang kami disuruh membeli lagi", ujar salah seorang siswa yang tidak ingin namanya disebut karena takut nilainya nanti mendapat tekanan.
Tambok Sitompul, seorang tokoh masyarakat Pangaloan Kecamatan Pahae Jae sangat menyesalkan tindakan para guru di SMA Negeri 1 Pahae Jae ini. "Sebagian besar siswanya kan anak petani tradisionil yang notabene masyarakat kurang mampu, masa harus dijadikan lahan bisnis..??, apa gaji nya kurang untuk menghidupi keluarganya..??", ujar Sitompul dengan kesal. "Seharusnya mereka mengupayakan beasiswa dari para stake holder terkait agar para siswa tersebut dapat terus bersekolah", lanjutnya. Dia juga menambahkan bahwa secara kasat mata terlihat, jenis bahan dalam LKS berisi sederetan soal yang hanya meminta siswa untuk tahu sesuatu. Informasi-informasi yang harus diketahui siswa pun dilakukan secara pasif, hanya dengan membaca materi di dalamnya tanpa perlu dikritisi. Apalagi siswa dipaksa secara tidak langsung untuk membeli namun tidak pernah dipakai.
Sikap para guru tersebut jelas-jelas melanggar Peraturan Pemerintah (PP) No 17/2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Pasal 181 yang berbunyi, "Pendidik dan tenaga kependidikan baik perorangan maupun kolektif dilarang menjual buku pelajaran, bahan ajar, perlengkapan bahan ajar, dan pakaian seragam di tingkat satuan pendidikan". (Tambok)
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar