Pelaksanaan Proyek Rehabilitasi SMP Negri 1 Pahae Julu Amburadul


Tarutung (SKPK).
Sudah merupakan rahasia umum di Taput bahwa setiap kali ada pelaksanaan proyek di instansi Diknas cenderung. Pelaksanaanya amburaduk sekitar 70% diantaranya tidak memenuhi persyaratan teknis.
Salah satu di antaranya dari 30 proyek rehabliton SMP Negeri 1 Pahae Julu mendapat Pagu Rp.307.875.000 terdiri dari 2 lokal dengan ukuran 7X8 meter semi permanen dan diraneang dengan tahan gempa, karena daerah itu dikenal sebagai daerah jahir rawan gempa.
Sesuai dengan papan plank yang ada menyebutkan/ bahwa pelanjaan di mulai pada tanggal 28 juli 2009 dan selesai tanggal 28 Nopember 2009.
Sejumlah anggota masyarakat setempat mulai berkomentar atas pelaksanaan rehabilitasi gedung SMP tersebut menyatakan bahwa proyek tersebut di laksanakan terlisan asal jadi kemana bahan-bahan yang dipergunakan banyak memakai bahan bangunan bongkaran lama, seperti papan dan kosen-kosen sehingga ketahanan bangunan tersebut diragukan ketahananya, dan tidak tertutup kemungkinan kalau terjadi gempa bangunan itu akan ambruk yang bisa mengganggu kenyamanan para siswa nantinya.
Salah seorang tokoh masyarakat yang namanya belum bersedia jati dirinya di sebutkan menjelaskan kepada SKPK di Lumban Garoga Pahae Julu inilah susahnya disini proyek dikerjakan oleh “Raja Proyek” Pahae berinilian MS yang dikenal selama ini sebagai Preman yang jadi kotraktor, semua orang takut melihatnya seolah-olah diaah penguasa di daerah ini, sehingga bagaimanapun caranya proyek tersebut dilaksanakan tidak ada yang berani berkomentar ujarnya sepsrti diketahui beberapa tahun terakhir ini banyak proyek dikawasan Pahae dikerjakanya terkesan asal jadi alias amburaduk.
Ketika kasus ini hendak di kofimasi kepada pemimpin pelaksanaan kegiatan (PPK) Arifin Simamora di kantor Diknas Tapanuli Utara menurut stafnya sedang berobat ke medan.
Sementara kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara yang dihubungi DR.Simorangkir Mpd menurut ajudanya itu sedang lagi tugas luar.
Selanjutnya sejumlah staf di instani tersebut menjelaskan bahwa pelaksanaan dari sejumlah proyek di instansi tersebut saat ini terutama pelaksanaan DAK SD banyak yang jadi masalah karena para Kepala Sekolah mendapat tekanan dari Kadis Diknas Tapanuli Utara (TIM)
Share on Google Plus

About chompey

If you need me to solve your problem, just call me... at chompey@ymail.com

0 komentar:

Ads Inside Post