Pengrajin Rotan dan Kayu Sipoholon Di Titik Nadir
Difabel dan Manula Bertahan Lestarikan Kearifan Lokal
Tarutung, (Media Tipikor)
Bermodalkan fasilitas sederhana dan keterbatasan fisik, Janniver Hutagalung (37) dan pengrajin berusia 82 tahun M Simanungkalit warga desa Simanungkalit Sipoholon bertahan dengan giat sebagai pengrajin rotan, budaya kearifan lokal turun temurun puluhan tahun masyarakat dusun Sibuntuon yang pernah terkenal sebagai sentra industri kerajinan tangan “penganyam rotan” dua puluh tahun silam.
Kini warga Sibuntuon yang menekuni profesi seperti mereka tinggal hitungan jari, menurut Hutagalung berbagai kendala mereka hadapi dalam pengembangan usaha. Keinginan mengembangkan usaha lebih besar, menurutnya sudah direncanakan akan tetapi selalu tertunda disebabkan berbagai kendala seperti aspek kesulitan memperoleh bahan baku, kepastian pasar, fasilitas dan permodalan.
Bicara masalah produk Hutagalung dan pengrajin lain memiliki segudang pengalaman, sebab sudah beberapa kali mengikuti pelatihan baik oleh pemkab Taput bahkan Provinsi. Pengakuannya kepada media ini hasil kerajinan yang di produksi selama ini kebanyakan dipasarkan ke daerah Berastagi, Kabanjahe dan Parapat. Berbeda dengan M Simanungkalit (82), hasil kerajinan yang diproduksinya hanya sebatas menutupi pesanan salah satu toko di Pematang Siantar saja.
Untuk diketahui sepanjang tahun berjalan, produk kerajinan anyaman rotan dari dusun ini selalu hadir mengisi stand pameran di Sumatera Utara baik PRSU, pesta danau Toba dan HUT Tapanuli Utara sesuai permintaan dinas koperasi,perindustrian dan kecamatan Sipoholon. Bahkan menurut Hutagalung sekitar lima tahun yang lalu Elly br Manalu Nyonya bupati Torang Lumbantobing (Bupati Taput dua periode) pernah berkunjung ketempatnya dalam rangka kunjungan resmi pengembangan UKM pengrajin rotan di dusun itu.
Namun ironis walaupun produk mereka selalu hadir mengisi stand pemkab di setiap event dan kunjungan sejumlah pejabat, pantauan wartawan media Tipikor selama ini belum adanya keseriusan instansi terkait dalam rangka mengangkat derajat dan upaya mengembalikan kejayaan kearifan lokal yang pernah dirasakan insan pengrajin di dusun itu. Padahal ditinjau dari potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia, hutan Tapanuli Utara masih mengandung puluhan jenis rotan berkwalitas ditambah potensi kunjungan wisata ke kota wisata Tarutung sebagai obyek pasar yang menjanjikan, Hutagalung optimis bilamana dikelola dengan tangan-tangan profesional bukan hal yang sulit bisa menjadi salah satu andalan Taput ke depan, ujarnya.(JPM)
0 komentar:
Posting Komentar